MAKASSAR -- Moncongloe, Kabupaten Maros dan Pattalassang, Kabupaten Gowa, direncanakan menjadi kota baru. Bahkan ini menjadi salah satu proyek prioritas kawasan Mamminasata.
Demikian terungkap dalam ekspose hasil kunjungan di Jepang dalam rangka peningkatan pengelolaan pengembangan perkotaan kawasan metropolitan Mamminasata. Acara tersebut berlangsung di kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel, Kamis, 14 Oktober.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang selaku Ketua Badan Kerjasama Pembangunan Metropolitan Mamminasata (BKSPMM), Kepala UPTD Mamminasata, Zulkarnain Kitte, dan Perwakilan Tim Tenaga Ahli JICA, Watanabe.
Kota baru tersebut merupakan salah satu kantong pemukiman yang diarahkan untuk menampung pertumbuhan penduduk di kawasan metro Mamminasata. Selain itu kedua daerah itu diarahkan mejadi kota satelit dari kota Makassar, serta diarahkan untuk menampung jumlah penduduk sebesar 300 ribu jiwa.
Kedua kecamatan tersebut dipilih karena memiliki posisi dan potensi lahan sangat strategis. Karena memiliki jarak yang relatif dekat dengan pusat-pusat strategis Mamminasata. Luas kawasan perencanaan sekitar 3.500 hektar, memiliki kelerengan yang relatif datar antara 0 - 8 persen, bebas banjir dan sangat cocok sebagai lahan perumahan. Selain itu juga memiliki aksesibilitas yang cukup tinggi karena merupakan simpul transportasi regional dan dilintasi jaringan jalan arteri primer bypass Mamminasata dan arteri sekunder terusan Jalan Abdullah Daeng Sirua.
Untuk pengembangan kota baru ini, Agus dan timnya telah melakukan studi ke Jepang pada tanggal 26 September hingga 8 Oktober dengan difasilitasi JICA. Di Jepang, pemerintah setempat juga membangun kawasan kota baru di Minato Mirai, kota baru Kohoku, kota budaya internasional Saito, juga kota Ibaraki. Menurut Agus, untuk implementasi di Mamminasata, akan diterapkan konsep Land Readjustment dengan pelibatan masyarakat, misalnya membentuk koperasi. Pasalnya, koperasi sebut dia merupakan cikal bakal perekonomian di Indonesia.
Agus menambahkan, optimalisasi peran pemerintah dalam membangun kawasan Mamminasata sangat diperlukan sebagai kawasan strategis nasional. Utamanya dalam membangun infrastruktur utama perkotaan. Dalam membangun kota baru Mamminasata, pemerintah kata Agus juga perlu menyediakan lahan cadangan melalui land banking bagi pembangunan infrastruktur masa depan. (Harian Fajar)