Pada Saat belum yakin untuk menanamkam dana kembali di bursa saham, ada baiknya melirik investasi di sektor properti yang diyakini banyak pihak lebih aman. Plus valuasinya tidak pernah menurun termakan zaman.
Medianya bisa saja mengontrakkan rumah, ruko, atau membangun kos-kosan yang membidik mahasiswa atau pekerja kantoran. Sementara menjatuhkan pilihan pada apartemen sah-sah saja, apartemen sewa sendiri banyak peminatnya.
Ketika jenis investasi ini mulai menjamur, investor mulai kekurangan instrumen investasi properti lain. Tak kekurangan akal, kamar hotelpun akhir-akhir ini mulai diolah menjadi portofolio investasi menarik.
Selain dapat digunakan pemiliknya pelesiran beberapa malam dalam sebulan, investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil mennyewakan kamar hotel tersebut melalui operator yang bertugas menjaga aset.
Seperti halnya yang ditawarkan hotel strata title Legian Nirwana yang dikelola PT Bakrie Nirwana Semesta. Hotel yang telah dipasarkan sekitar 50 % ini digaransi dapat memberikan yield 6 % per tahun untuk tiga tahun pertamanya.
Kendati pemilik hanya mendapatkan yield 5 % pada tahun kedua, Bakrie mengklaim akan menutupinya dan akan memberikan imbal hasil 6 % kepada investor. Chief Business Development Officer Bakrie Nirwana Kiki Simadjuntak malahan optimis bahwa Legian Nirwana dapat memberikan yield sekitar 6 % - 8 % per tahun selepas garansi 3 tahun yang diberikan lewat.
Pesona Pulau Dewata menjerat banyak pengembang membangun properti di sana. Jenis investasi leisure investment atau investasi sambil bersantai ini juga dilakoni oleh Reliance Group di bidang pengelolaan properti, PT Reliance Hospitality Management.
Reliance menawarkan konsep investasi bertajuk leisure investment yang merupakan investasi berbasis properti yang merupakan solusi total karena memberikan capital gain, recurring income dan aset yang prestisius bagi sang investor. Produk-produk properti yang strategis, seperti hotel, apartemen, villa dan lainnya.
Balik modal
Terdapat di pusat-pusat bisnis ataupun wisata seperti di Bali, dan dipasarkan sebagai produk investasi karena digandengkan dengan jaminan sewa selama puluhan tahun, dengan imbal hasil yang menjamin pengembalian modal dalam jangka waktu maksimal 12 tahun.
"Tentu saja ini menguntungkan bagi investor, karena tujuan mereka berinvestasi di properti kan umumnya mengharapkan potensi capital gain dari kenaikan harga tanah dan profit dari sewa" tutur Sami Tedja, Vice President Marketing dari PT Reliance Hospitality Management.
Apalagi investor biasanya mendapatkan fasilitas dapat menikmati propertinya sewaktu-waktu layaknya tamu, dengan fasilitas dan layanan sebagai pemilik. Jadi merupakan investasi yang bisa dinikmati.
Sementara itu, Legian Nirwana menawarkan harga jual sekitar Rp 22,5 juta - Rp 25 juta per m2 untuk tipe yang ditawarkan mulai dari luasan 50 m2 - 130 m2. Harga tersebut jauh melambung dari pada penawaran yang mulai ditawarkan setahun lalu yang hanya Rp 15 juta per m2.
Properti adalah portofolio investasi yang unik. Broker senior Century 21 Ali Hanafia mengatakan banyak keuntungan apabila investor mengalihkan investasi ke sektor properti belakangan ini.
"Walaupun yield per tahun sebuah investasi properti lebih rendah dari suku bunga bank per tahunnya, tapi properti mengandung nilai lebih lainnya".
Dalam berinvestasi di bidang properti tidak bisa hanya menghitung yield yang didapatkan per tahun. Seiring dengan bertambahnya waktu, strategisnya lokasi, pertumbuhan ekonomi yang baik di lokasi properti itu berdiri akan berimbas kepada naiknya harga jual properti tersebut.
Ali mencontohkan si A membeli ruko di Kelapa Gading, tidak dipakainya sendiri tapi dikontrakkan ke orang lain. Investor selain akan mendapatkan bunga, misalnya 8 % per tahun, dia juga akan mendapatkan hasil dari kenaikan dari harga rumah itu sendiri setelah 5 tahun.
"Sementara deposito setelah 5 tahun nilainya malah akan tergerus inflasi, berbanding terbalik dengan properti. Sementara di indonesia inflasi cukup tinggi, ya yang paling aman adalah pegang barang, salah satunya properti".
Kendati demikian, ada kunci yang harus dijaga calon investor properti. Properti akan menguntungkan apabila lokasinya tepat, dalam arti strategis dan tidak rawan banjir. Selain selektif terhadap lokasi, investor sebaiknya memilih properti yang memiliki konsep tidak lekang waktu, desain dan arsitekturnya berkelanjutan, juga lokasinya bisa terus berkembang.
Di mata Ali, Bali sangat potensial sebagai ladang investasi properti. Kendati masih banyak orang asing yang membeli properti di Bali atas nama orang lain, bisnis properti di Bali amat menjanjikan.
"Jadi yang harus diingat adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Juga harus digarisbawahi properti tidak selikuid emas, semua ada kelebihan dan kekurangan". (noerma.sari@bisnis.co.id)